September 18, 2014

Lifi, Pengganti Wifi Untuk Akses Jaringan Koneksi Internet menggunakan cahaya lampu


Saat ini, teknologi transfer data nirkabel untuk mengakses internet yang paling banyak digunakan adalah Wi-Fi. Hampir semua perangkat elektronik seperti PC, Notebook, smartphone, tablet, smartwatch dan lainnya sudah menyematkan Wi-Fi untuk mengakses jaringan internetnya. Tapi sebentar lagi akan hadir teknologi Li-Fi dimana fungsinya sama seperti Wi-Fi namun menggunakan media cahaya LED.
Dikutip dari BBC, beberapa peneliti di Cina berhasil mengembangkan transfer data via Li-Fi hingga kecepatan koneksi internetnya sampai 150Mbps. Konsep komunikasi cahaya tampak (VLC), atau LiFi seperti yang kadang-kadang dikenal, telah menerima banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar disebabkan oleh prevalensi berkembang pencahayaan LED.
Tidak seperti lampu pijar dan neon, LED solid-state elektronik, yang berarti mereka dapat dikontrol dalam banyak cara yang sama seperti komponen elektronik lainnya, dan beralih pada kecepatan tinggi. VLC dasarnya WiFi – tetapi menggunakan radiasi Terahertz (cahaya), bukan gelombang mikro (WiFi). Alih-alih berosilasi pemancar WiFi, VLC berosilasi sebuah lampu LED – dan tentu saja, di akhir penerima ada photodetektor bukan antena yang bertugas untuk menangkap jaringan internetnya.
Teknologi Li-fi adalah tonggak sejarah baru dalam sejarah teknologi informasi. Anda pasti sudah membayangkan bahwa Teknologi Li-Fi akan menjadi sesuatu yang super cepat. Ya, teknologi Li-fi atau light-fidelity akan mentransmisikan data secara nirkabel dengan kecepatan tinggi dengan menggunakan dioda yang memancarkan cahaya.
Kecepatan yang ditransmisikannya diyakini dapat melampau kecepatan teknologi wireless lainnya, seperti wi-fi, Bluetooth, dan lainnya. Teknologi Li-Fi ini ditunjukkan untuk pertama kali pada tahun 2012 di Consumer Electronics Show di Las Vegas dengan menggunakan sepasang smartphone Casio untuk pertukaran data dengan menggunakan cahaya dari berbagai intensitas yang dilepaskan dari layar mereka, yang manmpu terdeteksi hingga jarak sepuluh meter.
Teknologi Li-Fi, sebagaimana dilansir Slashgear, Senin (21/10/2013), sebenarnya pernah diuji coba pertama kali oleh peneliti dari University of Edinburgh pada 2011. Namun pada uji coba /yang pertama itu hanya mencapai kecepatan maksimal 10 Mbps. Padahal secara teori, Li-Fi bisa mentransfer data nirkabel hingga 1 Gbps untuk kecepatan akses internetnya.
Teknologi ini menggunakan kecepatan cahaya untuk mentransfer data. Perangkat awal pemberi sinyal akan memancarkan cahaya sekaligus mentransfer data, lalu diterima oleh reciever. Peneliti mengatakan kamera yang tersemat dalam ponsel pintar dapat dimodifikasi menjadi perangkat penerima dari sinyal yang dikirim lewat cahaya tersebut.
Filed Under :

1 komentar:

Anonim mengatakan...

aneh" sekarang ya :v

background