September 19, 2014

 

Oculus Rift Developer Kit merupakan versi awal yang diperkenalkan ke publik melalui Kickstarter.Kickstarter sendiri merupakan situs penggalangan dana yang bertujuan menjembatani antara pembuat proyek dengan pemberi dana guna mewujudkan proyek kreatifitasnya. Melalui Kickstarter, Oculus Rift berhasil mengumpulkan dana hingga sekitar US$2,4 juta dari target yang ‘hanya’ US$250.000. Jumlah ini menjadikannya salah satu proyek yang mampu mengumpulkan dana tertinggi di Kickstarter. Dari sini jelas terlihat ketertarikan para backers (pemberi dana) agar perangkat ini bisa segera dikembangkan dan diluncurkan ke pasar.

Versi Oculus Rift

 
Oculus Rift Developer Kit merupakan versi pertama yang ditawarkan ke publik melalui Kickstarter. Ditawarkan dengan harga yang terbilang terjangkau yaitu sekitar US$300, Awalnya, Oculus menggunakan layar berukuran 5,6 inci, namun setelah kesuksesannya di Kickstarter, pengembang mengubah ukurannya menjadi 7 inci. Oculus Rift memiliki viewing angle hingga 110˚ secara diagonal dan 90˚ secara vertikal. Dukungan resolusi mencapai 1280×800 dpi (720P). Versi Developer Kit masih terus mengalami pengembangan dan hingga kini hanya mendukung untuk platform PC saja memanfaatkan koneksi DVI serta HDMI. Sedangkan versi consumernya diperkirakan bakal mendukung platform lain seperti smartphone. Sayangnya belum diketahui jadwal resmi peluncurannya, meski banyak yang memperkirakan berbarengan dengan gelaran Electronic Entertainment Expo (E3) pada Juni 2014.

Aplikasi pendukung

Oculus membuat SDK (Software Development Kit) yang akan membantu para pengembang untuk mengintegrasikan game mereka dengan perangkat Oculus. Sebelum diperkenalkan lewat Kickstarter, John D. Carmack, seorang programmer game yang juga pendiri id Software, tertarik dengan purwarupa Oculus Rift yang sempat didemokan padanya. Dan tidak lama kemudian, John mengumumkan bahwa game mereka yaitu Doom 3: BFG Edition akan dirancang ulang agar bisa dimainkan melalui perangkat tersebut. Game inipun langsung dijadikan sebagai game resmi pertama yang mendukung Oculus serta menjadi game yang didemokan saat Oculus ditampilkan di Kickstarter. Meski sebenarnya, game pertama yang dimainkan di Oculus adalah Fortress 2. John D. Carmack yang getol akan Oculus ternyata tidak sejalan dengan id Software sehingga ia keluar dari sana dan kini menjadi CTO Oculus. Dengan makin banyaknya pengembang yang tertarik bergabung, kini sudah banyak game yang dihadirkan bagi Oculust Rift.

Sumber : http://www.pcplus.co.id/2014/05/fitur/oculus-rift-gerbang-menuju-dunia-virtual/

September 18, 2014


Saat ini, teknologi transfer data nirkabel untuk mengakses internet yang paling banyak digunakan adalah Wi-Fi. Hampir semua perangkat elektronik seperti PC, Notebook, smartphone, tablet, smartwatch dan lainnya sudah menyematkan Wi-Fi untuk mengakses jaringan internetnya. Tapi sebentar lagi akan hadir teknologi Li-Fi dimana fungsinya sama seperti Wi-Fi namun menggunakan media cahaya LED.
Dikutip dari BBC, beberapa peneliti di Cina berhasil mengembangkan transfer data via Li-Fi hingga kecepatan koneksi internetnya sampai 150Mbps. Konsep komunikasi cahaya tampak (VLC), atau LiFi seperti yang kadang-kadang dikenal, telah menerima banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar disebabkan oleh prevalensi berkembang pencahayaan LED.
Tidak seperti lampu pijar dan neon, LED solid-state elektronik, yang berarti mereka dapat dikontrol dalam banyak cara yang sama seperti komponen elektronik lainnya, dan beralih pada kecepatan tinggi. VLC dasarnya WiFi – tetapi menggunakan radiasi Terahertz (cahaya), bukan gelombang mikro (WiFi). Alih-alih berosilasi pemancar WiFi, VLC berosilasi sebuah lampu LED – dan tentu saja, di akhir penerima ada photodetektor bukan antena yang bertugas untuk menangkap jaringan internetnya.
Teknologi Li-fi adalah tonggak sejarah baru dalam sejarah teknologi informasi. Anda pasti sudah membayangkan bahwa Teknologi Li-Fi akan menjadi sesuatu yang super cepat. Ya, teknologi Li-fi atau light-fidelity akan mentransmisikan data secara nirkabel dengan kecepatan tinggi dengan menggunakan dioda yang memancarkan cahaya.
Kecepatan yang ditransmisikannya diyakini dapat melampau kecepatan teknologi wireless lainnya, seperti wi-fi, Bluetooth, dan lainnya. Teknologi Li-Fi ini ditunjukkan untuk pertama kali pada tahun 2012 di Consumer Electronics Show di Las Vegas dengan menggunakan sepasang smartphone Casio untuk pertukaran data dengan menggunakan cahaya dari berbagai intensitas yang dilepaskan dari layar mereka, yang manmpu terdeteksi hingga jarak sepuluh meter.
Teknologi Li-Fi, sebagaimana dilansir Slashgear, Senin (21/10/2013), sebenarnya pernah diuji coba pertama kali oleh peneliti dari University of Edinburgh pada 2011. Namun pada uji coba /yang pertama itu hanya mencapai kecepatan maksimal 10 Mbps. Padahal secara teori, Li-Fi bisa mentransfer data nirkabel hingga 1 Gbps untuk kecepatan akses internetnya.
Teknologi ini menggunakan kecepatan cahaya untuk mentransfer data. Perangkat awal pemberi sinyal akan memancarkan cahaya sekaligus mentransfer data, lalu diterima oleh reciever. Peneliti mengatakan kamera yang tersemat dalam ponsel pintar dapat dimodifikasi menjadi perangkat penerima dari sinyal yang dikirim lewat cahaya tersebut.





Gembok adalah alat pengunci yang berfungsi sebagai keamanan yang banyak digunakan orang-orang, sayangnya cara ini memiliki kelemahan yaitu kunci hilang atau dicuri, atau bahkan lupa akan sandi angka yang telah diatur.
Tim FUZ design menawarkan solusi modern untuk mengamankan barang-barang Anda yaitu sebuah gembok bernama Noke yang berarti No Key. Serupa dengan namanya, alat ini tidak membutuhkan kunci, sebab Noke merupakan gembok berkonektivitas Bluetooth, seperti yang dilansir Mashable.
Setelah membeli gembok, Anda diharuskan mengunduh sebuah aplikasi di iOS atau Android Anda dapat memasangkan Noke ke smartphone melalui sambungan Bluetooth 4.0. Untuk membuka Noke, cukup dengan menekan bagian besi melengkung, kemudian Noke akan mencari keberadaan smartphone pemilik dan langsung aktif, jika handset berada dalam jarak tiga meter, Noke langsung otomatis terbuka, sehingga tidak perlu membuka aplikasi atau mengeluarkan smartphone dari saku. Noke juga dilengkapi fitur sharing, untuk mengatur siapa saja yang dapat membuka Noke.

Perangkat unik ini dibuat dari material baja dan boron yang tetap berfungsi meski dalam keadaan ekstrim. Selain kuat, Noke dibekali dengan teknologi anti-slim, tanpa tombol celah, memanfaatkan empat buah segel silikon yang menjaga agar air tidak dapat masuk.
Gembok pertama berkonektivitas Bluetooth ini juga menyediakan fitur ubah nama Noke dan dilengkapi foto bagi para penggunanya. Rencananya, Noke akan dipasarkan dengan harga harga US$ 89 hingga 110 atau setara dengan Rp. 1 juta hingga Rp. 1,3 jutaan.

http://blog.idedigital.com/article/589-noke-gembok-bluetooth-pertama-di-dunia#.VBrCtMnz7m4

September 15, 2014

Hello blogger, Sejak zaman Mesir purba manusia berusaha mencari tahu makna mimpi yang muncul saat mereka tidur terutama di malam hari. Sepertinya pencarian itu menemukan titik terang setelah ilmuwan Jepang baru-baru ini mempublikasikan hasil temuannya berupa alat pemindai otak yang mampu menerjemahkan makna mimpi.Â


Dalam jurnal Ilmu Pengetahuan, tim ilmuwan Jepang dari ATR Computational Neuroscience Laboratories di Kyoto menjelaskan temuanya yang memiliki tingkat akurasi 60 persen.


 Ilmuwan Jepang itu menjelaskan proses pengujian alat pemindai kepada tiga sukarelawan. Pemindai   memonitor tiga sukarelawan saat tidur,   membaca, dan merekam aktivitas otak. Tak tanggung tanggung, ilmuwan ini melakukan percobaan lebih dari 200 kali kepada setiap sukarelawan.


Hasil dari pemindaian itu, dicatat dan dikategorisasikan. Misalnya, rumah, hotel, dan bangunan dimasukkan dalam kategori struktur. Setelah itu , kembali alat pemindai bekerja, namun para sukarelawan itu dalam keadaan sadar, tidak tidur, dan diminta menyaksikan gambar  yang muncul di layar komputer.


Cara ini bertujuan agar para sukarelawan  dapat melihat pola-pola khusus dalam aktivitas otak yang berhubungan dengan gambar–gambar  visual yang muncul di  layar.


“Kami mampu mengungkap makna mimpi dari aktivitas otak selama tidur,  yang disesuaikan dengan laporan-laporan verbal dari benda-benda tersebut,” kata Profesor Yukiyasu Kamitani.


Keberhasilan ini tidak membuat para ilmuwan Jepang ini puas. Mereka kemudian berkeinginan  mencari tahu lebih dalam lagi mengenai apakah pemindai otak tersebut dapat membantu mereka untuk  mengungkap emosi, bau, warna, dan tindakan yang dialami orang saat tidur.


 Dr Mark Stokes, ahli syaraf kognitif dari Universitas Oxford mengatakan, alat itu sangat menarik bagi penelitian yang membawa mereka lebih dekat pada konsep mesin pembaca mimpi. Hanya saja, sistem tunggal mesin pembaca mimpi itu tidak dapat digunakan untuk setiap orang.Pasalnya, setiap orang tidak akan pernah mampu membangun pengklasifikasian secara umum  untuk mampu membaca setiap mimpi.


“Mimpi-mimpi itu akan selalu istimewa bagi setiap individu, sehingga aktivitas otak tidak akan pernah mampu memukul rata subjek yang muncul,” kata Stokes. Â

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/04/05/118471486/Jepang-Temukan-Alat-Penerjemah-Mimpi

September 12, 2014



Raksasa internet Google tengah mengerjakan sebuah proyek  Smart Contact Lens untuk para penderita Diabetes, Lensa khusus yang diciptakan ini nantinya akan mengukur kadar glukosa dalam air mata penderita diabetes. Pada bagian lensa terdapat chip nirkabel dan miniatur sensor glukosa yang tertanam di antara dua lapisan bagian lunaknya.

Seperti yang dikutip dari Computerworld, Kamis (16/1/2014), lensa kontak pintar tersebut nantinya menggunakan chip yang sangat kecil, sensor, dan antena untuk menguji kadar gula dalam darah bagi pengguna diabetes. Teknologi ini sendiri sedang memasuki fase awal pengujian prototype dan pembicaraan dengan FDA (Food and Drug Administration) yang merupakan BPOM-nya Amerika Serikat.

"Anda mungkin pernah mendengar bahwa diabetes merupakan masalah besar dan berkembang yang mengaruhi satu dari setiap 19 orang di planet ini. Tapi Anda mungkin tidak akrab dengan perjuangan mereka sehari-hari bahwa banyak penderita diabetes dan gula darah yang tidak terkontrol sehingga menempatkannya pada resiko komplikasi yang berbahaya, termasuk kerusakan pada mata, ginjal, dan jantung," ujar Brian Otiz dan Babak Parviz, co-founder proyek tersebut.

Sumber : http://www.wartanews.com/techno/114610279/google-kembangkan-smart-contact-lens-untuk-penderita-diabetes
Jika Anda merasa kesulitan mengambil nafas saat berenang, mungkin alat ini bisa menjadi solusinya. Alat yang dikembangkan sebagai inovasi terbaru dalam dunia renang ini dinamakan Powerbreather. Alat ini memungkinkan perenang untuk rileks saat berenang dan menjaga kepala mereka tetap terendam di bawah air layaknya snorkeling.
Terbuat dari bahan elastis, snorkeling berbentuk cincin ini cukup dieratkan di kepala perenang.
Alat ini dirancang dengan kecanggihan teknologi Jerman, jadi udara yang dihirup melalui bagian atas di belakang kepala yang dilengkapi dengan katup cek lalu sepenuhnya dihembuskan melalui moncong yang terpasang pada mulut penggunanya.
Teknologi ini memastikan bahwa tidak ada udara yang tersisa dalam tabung snorkeling setelah kegiatan menarik dan menghembuskan napas dilakukan oleh perenang.
Melalui beberapa test, Powerbreather juga dilaporkan mampu mencegah cedera otot ortopedi karena mampu menjaga keseimbangan di sisi kiri dan kanan tubuh.
Para desainer mengatakan bahwa perenang profesional dan bahkan anak-anak bisa mendapatkan keuntungan dari perangkat ini.
Jika alat ini memang benar-benar menjamin keselamatan perenang, mungkin untuk perenang pemula bisa mengurangi kebiasaan menelan air saat berenang.
Hmm, solusi bagus nih, tapi sayangnya, untuk masalah harga dan stock barangnya belum bisa dikonfirmasi oleh produsennya, so, kita tunggu saja kabar selanjutnya ya..
Untuk info lebih lanjut mungkin Anda bisa cuplikan video dibawah ini.




sumber : http://www.langitberita.com/tech/55094/powerbreather-alat-bantu-nafas-generasi-terbaru-untuk-perenang/


Penciptaan sebuah robot yang mampu bertingkah laku seperti layaknya seorang manusia nampak semakin mendekati kenyataan. Para peneliti dari Jepang yang dipimpin oleh Dr. Tomoko Yonezawa dari Universitas Kansai pun menjadi salah satunya.

Robot ciptaan dari Dr. Tomoko ini pun bisa melakukan reaksi seperti halnya yang dilakukan seorang manusia. Menurut laporan dari SOftpedia, robot Dr. Tomoko tersebut bisa berkeringat dan bahkan merinding pada saat berada di lingkungan yang sangat dingin atau pada saat ketakutan.

Robot tersebut pun telah didesain sedemikian hingga agar robot bisa melakukan reaksi tersebut secara ‘tidak sadar’. Robot yang mampu berkeringat ini pun bisa menunjukkan reaksinya pada saat mereka mengalami kecemasan. Namun jangan harapkan mereka akan bisa berkeringan karena rasa capai yang sangat. Hal ini karena mereka tak mempunyai otot seperti halnya manusia.

Keberadaan robot ini pun bakal semakin menipiskan perbedaan antara mereka dengan manusia. So, jangan heran kalau dalam beberapa waktu mendatang robot dengan tingkah laku yang sangat mirip dengan manusia akan segera diciptakan.

Sumber softpedia




Bagi sebagian orang, khususnya para wanita, berbelanja adalah hal yang sangat menyenangkan.

Apalagi kalau sedang berburu diskon di pusat perbelanjaan, rasanya ingin turut serta memborong barang-barang yang dijajakan di sana.

Tapi tentu aktivitas tersebut akan menjadi membosankan kalau Anda berbelanja sendirian tanpa ada yang menemani. Butuh teman belanja yang siap menemani Anda memilih-milih apa yang ingin Anda belanjakan?

Tampaknya Robot Robovie siap melakukannya dengan senang hati untuk Anda. Robot ini memang bukan prototipe awal melainkan sudah prototipe kedua yang kini sedang dikembangkan di Advanced Telecommunications Research Institute International (ATR) di Jepang.

Untuk sementara robot ini akan bekerja sebagai asisten belanja Anda di supermarket Apita-Seikadai di Kyoto hingga Maret 2013 mendatang.

Robovie II. dibuat untuk mempermudah lansia ketika belanja. Tugas Robovie II adalah membawakan daftar belanja dan mengikuti pelanggan ke seluru toko. Ia juga bisa digunakan untuk membawakan barang-barang belanjaan.


Seperti diberitakan japantoday, percobaan itu ditujukan untuk mengumpulkan data untuk menyediakan penunjang mata pencaharian bagi para manula dengan menggunakan robot dan teknologi jaringan

Robot tersebut bisa bergerak mengelilingi pusat perbelanjaan selama pemiliknya berbelanja, pada suatu percobaan di Kyoto.Robovie-II juga bisa memberi salam kepada para pengunjung di pintu masuk pusat perbelanjaan dan mengikuti mereka menyusuri rak-rak barang sambil membawakan keranjang belanja dan mengingatkan mereka tentang daftar barang yang hendak dibeli, dimana para pengunjung pusat perbelanjaan sebelumnya bisa memasukkan daftar tersebut melalui perangkat khusus yang disediakan.

Robot ini dapat secara nirkabel menerima list barang-barang yang ingin Anda belanjakan. Selain itu robot humanoid ini akan membawakan keranjang belanja serta mampu membuat rekomendasi terhadap barang-barang yang saat ini kiranya Anda butuhkan untuk dibelanjakan.

Pada tahap percobaannya, robot ini terlihat sedang melayani wanita berumur 67 tahun berkeliling pusat perbelanjaan sembari membawakan keranjang belanjanya. Robovie mengatakan kepada wanita lansia tersebut bahwa buah yang ada di keranjang belanja yang dibawanya saat itu terlihat sangat lezat, si wanita pun menyetujuinya. Selanjutnya robot tersebut menyarankan wanita tersebut untuk membeli daun salada.

Robot Robovie besutan ATR kini sedang dikembangkan dalam beberapa mesin yang berbeda. Sebagian kini sudah digunakan sebagai monitor untuk mendeteksi kerumunan orang-orang yang tersesat, sementara sebagian lagi dijual bentuk miniaturnya.(ar/bt/kg/jp) www.suaramedia.com

September 11, 2014



Sebuah charger atau bisa juga disebut dengan powerbank dengan desain yang unik baru saja muncul di Kickstarter. Charger tersebut bernama Oivo. Keunikan charger ini bukan terletak pada desainnya, namun pada penggunaan baterai AA yang digunakan sebagai sumber tenaganya. Terdapat empat baterai AA yang bisa digunakan sebagai pengganti dari energi listrik yang didapatkan dari stop kontak.

Charger Oivo ini didesain oleh sebuah startup asal Slovenia yang juga bisa berfungsi sebagai baterai tambahan. Dengan begitu, para pengguna iPhone pun bisa memanfaatkan smartphone miliknya dengan jangka yagn lebih lama. Terlebih pada saat bermain game atau berada di lingkungan luar yang tak memungkinkan melakukan pengisian baterai.

Selain itu, charger Oivo ini diklaim mempunyai kemampuan untuk mengisi baterai tak kalah jika dibandingkan dengan charger AC. Empat buah baterai Duracell alkaline akan bisa dipakai untuk menambahkan sebanyak 50 persen kapasitas baterai iPhone. Sementara itu untuk baterai lithium GP bisa dipakai untuk mengisi baterai hingga penuh.

Powerbank ini dilengkapi dengan built-in konektor Lightning, jadi bisa dipakai pada iPhone 5, 5s ataupun c. Selain itu, powerbank ini juga diklaim bisa dipakai pada iPhone 6 yang belum secara resmi diperkenalkan. Dan setelah iPhone, tim asal Slovenia tersebut juga mengindikasikan bakal menyediakan perangkat serupa untuk smartphone Android.

Sumber : http://www.beritateknologi.com/powerbank-iphone-bernama-oivo-ini-menggunakan-sumber-tenaga-dari-empat-baterai-aa/
background